DROWNING IN A GLASS OF WATER

TENGGELAM DALAM SEGELAS AIR Mon at 1:07pm

Tidak dibutuhkan air yang banyak untuk menenggelamkan kita. Hanya segelas air, yang dengan tidak bijak kita ijinkan masuk ke pernafasan kita.

………..

Jika Anda sedang merasa terjebak dalam sebuah lubang, berhentilah menggali.

Jika Anda sedang merasa tenggelam, jangan bernafas air. Udara yang kita hirup bisa saja sama, tetapi suasana hati kita-lah yang bisa menjadikan kita bernafas dalam-dalam dengan damai, atau yang tersedak-sedak dengan udara yang tidak jelas akan ke luar atau ke dalam.

Kenalilah suasana hati Anda – lebih dahulu, sebelum Anda memutuskan penilaian buruk pada apa pun yang sedang Anda alami. Karena, hal yang sedang Anda keluhkan itu, bisa saja adalah hal yang sama yang sedang dialami oleh seorang lain yang sedang cemerlang dalam karir dan hidupnya.
Kita hanya se-bahagia kesungguhan kita untuk memilih kebahagiaan.

Kita disebut makhluk yang bebas, karena kita memiliki kebebasan untuk memilih. Dan dari semua pilihan yang bebas kita ambil di dunia ini, yang paling besar dampaknya pada kualitas hidup kita adalah pilihan sikap.

Jika kita melihat masalah-masalah kita permanen, maka seolah-olah permanen-lah penderitaan kita. Jika kita melihat upaya kita – tidak akan mengeluarkan kita dari masalah, maka lemah-lah upaya kita untuk memperbaiki keadaan.

Maka, pilihlah untuk berbahagia, dan perhatikanlah bagaimana pilihan itu mulai mewujud segera setelah Anda memutuskan.

Bagi yang sedang tenggelam, gerakan apa pun selain gerakan tenggelam adalah pilihan yang lebih baik.

Maka percayailah undangan dan anjuran baik dari saudara-saudara kita yang telah membuktikan keindahan dalam keikhlasan untuk memilihkan yang baik sebagai pikiran, perasaan, dan perilaku.

Banyak orang yang sedang tenggelam memilih untuk tidak melakukan apa pun, membeku, dan bertanya-tanya mengapa mereka bernapas air. Yang lebih menyedihkan – sebagian dari mereka menolak anjuran-anjuran baik, karena itu semua masih belum tentu. Mereka tidak melihat, bahwa pilihan apa pun selain tenggelam, adalah pilihan yang lebih baik.

Kita akan terus merasa menderita, selama kita melihat diri kita menderita. Kita akan segera keluar dari perasaan mengasihani diri sendiri, jika kita melihat diri kita sebagai seorang yang berhak untuk berhasil, dan yang sedang mengupayakan keberhasilannya.

Kita cenderung untuk berfokus pada rasa sakit, lebih daripada upaya kita untuk meredakan rasa sakit itu.

Anda akan dikagetkan oleh kehebatan dari dampak ketegasan Anda untuk bertindak menghapus perasaan sedang tenggelam itu.

Kapan pun perasaan akan tenggelam itu datang, segera-lah bangkit.

Lakukanlah sesuatu yang selama ini telah Anda ketahui harus Anda lakukan, tetapi yang penundaannya menjadikan Anda merasa berhutang, merasa terlambat, dan telah membuat Anda merasa tidak bertanggung-jawab.

Tidak jarang kita terjebak dalam reaksi-reaksi jangka pendek terhadap masalah-masalah kita, dan kehilangan pandangan dari keuntungan jangka panjang, yang dihasilkan oleh upaya memposisikan diri kita untuk tanggap kepada yang penting dan yang prioritas.

Jika cara Anda memudahkan, tidak akan ada masalah yang menyulitkan.

Masalah memiliki kecenderungan untuk tampil lebih besar daripada ukuran aslinya, karena perkiraan-perkiraan kita mengenai penderitaan yang akan dibawanya kedalam hidup kita.

Itu sebabnya, sangat berhati-hatilah Anda dalam menyikapi masalah. Dahulukanlah logika Anda. Jangan biarkan emosi Anda bereaksi meledak-ledak atau merayap berlemah-lemah di hadapan sebuah masalah.

Ingatlah, bahwa

Masalah kecil, diperuntukkan bagi orang-orang kecil. Masalah-masalah besar, diperuntukkan bagi orang-orang besar.

Tidak akan ada kesalahan dalam alokasi ukuran masalah itu. Dan kita – adalah orang besar, atau yang sedang mengupayakan pembuktian dari kebesaran kita.

Maka, ingatlah.

Bukan lautan luas dan dalam yang dibutuhkan untuk menenggelamkan kita.
Hanya segelas air, yang dengan tidak bijak kita ijinkan masuk ke pernafasan kita.

Mereka yang bisa bergaul ramah dengan lautan, akan selalu menemukan cara untuk bernafas dengan leluasa, di dalam guncangan ombak.

Dan Anda, yang menemukan cara untuk bersikap ramah kepada kehidupan, akan selalu menemukan cara untuk menjadi berbahagia.

………..

Sahabat saya yang baik hatinya,

Mudah-mudahan Super Note di atas dapat melengkapi penyimakan dan catatan Anda mengenai bahasan MTGW – Tenggelam Dalam Segelas Air yang ditayangkan dengan super oleh rekan-rekan baik kita di Metro TV semalam.

Mudah-mudahan Tuhan menjadikan setiap jiwa di keluarga besar kita ini lebih kuat dari semua keharusan-keharusannya dalam membangun kehidupan yang besar dan bernilai bagi kebaikan hidup sesama.

Mudah-mudahan tahun 2010 yang dengan cepat menua ini, menjadi tahun keberuntungan besar bagi kita semua yang ikhlas mengabdikan diri dalam jalan-jalan kebaikan.

Mudah-mudahan putra-putri kita diberikan pengertian baik yang menjadikan mereka anak-anak yang membanggakan, murid yang bersungguh-sungguh, dan pribadi yang kehadirannya menggembirakan keluarga dan kerabat.

Mudah-mudahan Tuhan melembutkan hati kita dan hati pasangan kita, dan mengindahkan kebersamaan kita dengannya, agar kita bisa menjadi sahabat baik bagi satu sama lain.

Tidak ada teladan yang lebih berdampak bagi kebaikan anak-anak, selain persahabatan yang penuh kasih sayang dan penghormatan antara orang tua mereka.

Sahabat pria Indonesia yang baik hatinya,

mudah-mudahan Anda masih ingat salah satu Super Note saya yang agak lama, bahwa

Hadiah terbaik bagi anak-anak Anda, adalah mencintai Ibu mereka.

Hiduplah penuh kasih.
Itulah satu-satunya jalan keindahan hidup.

Sampai kita bertemu suatu ketika nanti, dan berjabat-tangan, dan ngobrol, dan tertawa, dan saling memuji, dan saling mensyukuri kebaikan hati masing-masing.

Wouldn’t that be heavenly?

Mohon disampaikan salam sayang dari Ibu Linna dan saya, untuk keluarga Anda terkasih, yang menjadi alasan bagi semua kerja keras Anda.

Loving you all as always,

Mario Teguh

Tinggalkan komentar